Kamis, 13 Oktober 2011

Organisasi Informal

Organisasi informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu
  • Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

Selasa, 11 Oktober 2011

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi :
A. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.

B. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atauflight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara nalurimanusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

C. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.

D. Tanggungjawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memilikimotivasi kerja yang tinggi.

E. Kesempatan Untuk Maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri,mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasabahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukanhal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.

F. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas.

Fungsi Pengorganisasian

Definisi Fungsi Pengorganisasian

The proccess of establishing ordrly uses for all oeganizational's resources
(cefto,Samuel C.)

Deciding where decision will be made, who will do that jobs and task, and who will work for whom
(Williams, Chuck)

Pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan pemanfaatan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan stategis
(Daft, Richard)

Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, materil dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.

Untuk melaksanakan fungsi pengorganisasian yang baik, perlu dilalui beberapa langkah sebagai berikut :
1. Kenali sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
2. Perinci pekerjaan yang dibutuhkan sampai hal yang sekecil mungkin
3. Kelompokkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Pertegas tugas-tugas dan berikan sasaran yang memadai untuk setiap aktivitas atau kelompok aktivitas
5. Berikan tugas-tugas tersebut kepada orang-orang yang bermutu atau yang dapat dikembangkan secara potinsial
6. Beritahukan kepada setiap anggota tentang kegiatan-kegiatan apa yang diharapkan olehnya dalam rangka melaksanakan tugas dan hubungannya dengan perusahaan atau organisasi lannya

Minggu, 09 Oktober 2011

Teknologi Mengancam Sumber Daya Manusia dalam Perusahaan?

Dalam manajemen sebuah perusahaan, sumber daya yang cenderung digunakan adalah sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka perusahaan tersebut akan menerapkan teknologi (berupa mesin, komputer dan sebagainya) untuk tujuan peningkatan produksi. Hal ini mengundang reaksi sebagian orang yang menilai bahwa dengan menggunakan teknologi, maka sumber daya manusia akan terancam karena semua sumber daya manusia akan digantikan dengan teknologi berupa sumber daya mesin. Dengan demikian, maka pekerja di perusahaan tersebut akan di-PHK dan akan mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran.
Pendapat yang menyatakan teknoogi akan mengancam sumber daya manusia tidaklah benar. Pernyataan ini didukung dengan alasan-alasan berikut :
  • Apabila dengan masuknya teknologi ke sebuah perusahaan maka semua pekerja di perusahaan tersebut akan digantikan dengan mesin, bagaimana apabila yang masuk ke perusahaan tersebut adalah pekerja-pekerja yang jauh lebih kompeten maka pekerja lama yang kurang kompeten akan digantikan dengan pekerja baru yang lebih kompeten. Ini membuktikan bahwa bukan teknologi yang mengancam SDM melainkan karena inkompetensi SDM itu sendiri.
  • Efektifitas - Sumber daya digunakan secara tepat. Sumber daya manusia cenderung akan menjadi lebih tidak efetif dibanding mesin. Sebagai contoh, apabila anda mempekerjakan seorang karyawan, bisa saja dia tidak melakukan pekerjaan yang anda berikan padanya. Dari contoh ini dapat terlihat bahwa pekerja tersebut tidak bekerja sebagaimana tujuan dia dipekerjakan. Berbeda dengan mesin, sebuah mesin akan melakukan pekerjaan sebagaimana dia diinstruksikan. Contohnya apabila anda membeli mesin untuk memproduksi sepatu dan menjalankannya, maka mesin tersebut akan memproduksi sepatu. Ini membuktikan bahwa sebenarnya bukan teknologi yang mengancam SDM, melainkan karena SDM itu sendiri yang tidak melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya.
  • Efesiensi - Penggunaan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai hasil maksimal. Posisikan diri anda sebagai seorang manager. Anda tentunya ingin memperoleh hasil maksimal dengan menggunakan sumber daya seefisien mungkin. Anda tentunya akan memilih mesin karena mesin dinilai mampu mengerjakan pekerjaan yang jauh lebih banyak dengan biaya operasional yang lebih murah dibanding karyawan. Akan tetapi, apabila dengan jumlah pekerja yang sedikit, produksi yang dihasilkan tidak kalah dari mesin, tentunya hal ini tidak akan terjadi.
  • Ekonomis - menekan biaya seminimal mungkin. Apabila anda adalah seorang manager, tentunya anda ingin memperoleh hasil maksimal dengan biaya seminim mungkin. Bisa saja sebuah mesin ditambah dengan biaya operasionalnya dan biaya pemeliharaan memakan biaya yang jauh lebih sedikit dibanding gaji pekerja. Sebagai seorang manager, anda tentunya juga perlu memikirkan masalah keuangan perusahaan. Oleh karena itu, anda pastinya akan memilih solusi yang memakan biaya lebih sedikit. Hal ini membuktikan bukan teknologi yang mengancam SDM melainkan karena pada dasarnya Hukum Ekonomi berbunyi "Untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya dengan biaya seminimal-minimalnya".
  • Dan alasan terakhir yang paling penting adalah dengan masuknya teknlogi pada sebuah perusahaan, SDM tidak akan terancam karena mesin memerlukan brainware yaitu seorang operator untuk berjalan. Tidaklah mungkin sebuah mesin dapat berjalan dengan sendirinya. Walaupun mesin itu otomatis, akan tetapi operator tetap diperlukan pada saat penghidupan awal mesin tersebut. Walaupun bagian produksi diambil alih oleh mesin, mesin juga memerlukan pemeliharaan, oleh sebab itu, SDM yang tadinya berada di bagian produksi mungkin akan beralih ke bagian pemeliharaan/maintenance. Sehingga SDM tersebut tidak akan menjadi pengangguran dan tidak akan terancam oleh teknologi.

Minggu, 02 Oktober 2011

Syarat Fungsi Perencanaan yang Baik

Sebuah perencanaan yang dibuat tentunya memiliki fungsi tertentu. Secara umum, fungsi sebuah perencanaan adalah
  • Pengarah Organisasi
  • Minimalisasi Ketidakpastian
  • Minimalisasi inefisiensi sumber daya
  • Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas 
Sebuah fungsi perencanaan dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat adanya sistem :
  • Monitoring :Monitoring adalah sebuah usaha untuk memastikan berjalannya dan proses sebuah aktivitas dicatat dengan baik. Hasil monitoring adalah serangkaian data yang akan digunakan untuk evaluasi, penilaian ataupun pengembangan aksiaksi perbaikan sebagaimana yang diminta. Monitoring dilakukan melalui berbagai cara: dijalankan oleh setiap pihak yang melaksanakan proses aktivitas tersebut ataupun oleh pihak di luar itu, dilakukan secara tetap pada waktuwaktu tertentu ataupun secara random. Monitoring dapat dilakukan pada setiap tahapan kegiatan, apakah dari perencanaan ataupun setelah bagian pekerjaan tertentu diselesaikan.
  • Evaluating : Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai obyektif, efisien, dan efektif, serta untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang.
  • Reporting : reporting adalah sebuah usaha untuk memberitahukan hasil dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Perencanaan akan dijadikan dasar untuk dibandingkan dengan hasil kegiatan.